Pandangan ke Depan untuk Pasar Ferroalloy pada 2024
Ngenteni menyang pasar ferroalloy ing 2024, saka sudut pandang sumber daya, ferroalloy karoé tetep jadi industri sing ngandhani kapasitas berlebih. Sedeng elastisitas pasokan bisa jadi bakal turun ing jangka panjang, nampaé bakal nyebabake volatilitas harga, tapi diharapke bakal terbatas. Proporsi kewajiban pikep listrik hijau ing wilayah-wilayah utama produksi dharapake bakal naek bertahap. Nanging, ferroalloy, kanggoé jadi industri sing ngandhani energi tinggi, bisa aja ngadapi ketidaktetapan produksi nalika adopsi listrik hijau makin nggawe, ngrusak stabilitas produksi.
Karena reformasi pasar listrik, fluktuasi harga listrik secara langsung terkait dengan biaya pembangkit listrik di sisi pasokan. Krisis energi global mulai mereda pada awal 2023, penurunan harga batu bara termal menyebabkan penurunan biaya pembangkit listrik dan juga menurunkan harga listrik, yang mengakibatkan biaya ferrosilikon pada kuartal kedua 2023 terus turun, serta harganya juga terus turun. Stabilnya harga ferrosilikon pada kuartal ketiga terkait dengan musim puncak konsumsi listrik, stabilnya harga baja, serta pengisian ulang yang sedikit oleh pabrik baja juga menjadi alasan utama stabilnya harga ferrosilikon. Selain itu, menjelang akhir kuartal ketiga, pasar khawatir bahwa kebijakan kontrol produksi "kontrol ganda konsumsi energi" akan menyebabkan pasokan ferrosilikon ketat lagi, yang juga meningkatkan harga kontrak utama ferrosilikon. Namun, setelah memasuki bulan Oktober, listrik memasuki musim sepi musiman, dan harga ferrosilikon turun. Setelah November, pasar memasuki musim puncak permintaan batu bara termal, dan harga ferrosilikon terutama berfluktuasi.
Dilihat dari perspektif permintaan baja terminal, di bawah tekanan ekspansi kapasitas produksi bajamu luar negeri dan kebijakan antidumping, ekspor langsung baja China cenderung datar atau mengalami penurunan kecil. Dalam hal ekspor tidak langsung, pemulihan ekonomi global dan permintaan kaku di negara-negara "Satu Jalur Satu Cintai" tetap terjaga, sehingga ekspor tidak langsung baja diperkirakan akan tetap datar atau meningkat sedikit. Dari sudut pandang permintaan domestik, kelemahan sektor properti sulit untuk berubah, sementara manufaktur dan infrastruktur diperkirakan akan terus meningkat.